My
mistake
Dinginnya udara malam yang jahat ini, malam yang sunyi
tak ada suara satupun kudengar dari melodi telingaku ini. Aku tak bisa merasakan
apa artinya kehidupan, kuhanya merenung atas kejadian dari tiap tiap terjadi.
Aku ingin tidur tetapi waktu malam ini sangatlah dingin hingga kumengigil
sendiri dikamar. Mamahku pun menghampiri kamar saya. Kemudian berbicara
denganku dikamar tersebut
“kak, kamu kok belum tidur si? Kan udah larut malam
masih aja belum tidur” kata mamah.
“Disini lagi dingin mah, dan lagi aku mengigil” kata
aku
“pakai selimut segera, nanti kakak sakit”(memberikan
selimut)
“Yaudah mah, kupejamkan mataku ini untuk tertidur”
kata aku
Pelan pelan mamah menutup pintu kamarku dan ia pun
ingin tidur Bersama ayah dikamarnya…
Terbitnya matahari disebelah timur perlahan lahan
adzhan subuh berkumandang. Aku terbangun setelah itu kumembereskan tempat
tidur. Lalu kulanjutkan menggosok gigi dan bergegas ke mushola untuk shalat
berjamaah. Hati tenang berdoa kepadanya bersyukur akan diberi kehidupannya
sampai kini.
Waktu sekolah hampir tiba, aku bergegas ke sekolah
yang tidak jauh dengan rumah saya. Sesampainya disekolah aku meniatkan belajar
karena ta’ala dan membaca basmallah. Pagi cerah ini tanpa sengaja tergores kaca
spion yang dilihat dari jauh. Tetapi kutaktau harus melakukan apa agar bisa
menggetahui kesalahanku ini.
“Fokus belajar oyy”(dalam pikiranku)
“jangan liat kaca spion”
“Tapi mengapa selalu kulihatnya”(merenung sendiri)
Seseorang temanku mencolek kepada saya yang bernama
galih….
“lu kenapa?” (mengkhawatirkannya)
“Gapapa"
“Belajar yang bener”
“siappp galihh”
Kantin memanggil semua murid di waktu istirahat,
kubergegas ke kantin untuk membeli sesuatu tetapi kubingung membeli apa.
Kemudian aku bertemu dengan teman ekstarikuler di kantin.
Aku terbelunggu akan sapaan dari temanku itu. Aku
melanjutkan makanku saja tanpa menghiraukan yang lain. Setelah ini kami ke
kelas waktu istirahat sudah selesai. Sesampainya dikelas aku melihat ia sedang
kebingungan tanpa meminta bantuan, aku juga bingung dengan keadaanku.
“Apa yang harus aku lakukan”(pikiranku)
Berfikir tuk diam akan kurang pintarnya aku ini.
Kutakdapat membuat kalimat ataupun satu demi kata saat ia didekatku. Kuberusaha
tetapi kutakbisa mencobanya, kuselalu salah mencoba akan dilihatnya olehnya.
Tanpa memikirkan kuberfikir tuk belajar (soalnya ada guru). Tak lama kemudian
istirahat kedua menggumam istana sekolahku ini.
Maaf…
Kutakdapat mencoba untuk mengerti dunia ini…
Kuhanya bisa berdiri diam diantara ribuan padi…
Tolonglah yakinkan aku untuk berbuat sesuatu…
Kepada siapa kuyakinkan ini….
Aku berharap dunia ini seperti dulu…
Tanpa adanya kata pemikiran berubah…
Puisi ini hanyalah pikiranku dikala diamnya aku ini. Kuterbawa
arusnya ombak menghampiri daratan tanpa sekiranya kutakdapat terdampar. Aku
manusia selalu melakukan kesalahan mempunyai kekurangan dan kelebihan. Manusia
sosial ini diberikan nikmat hidup akan bersyukurnya atas ini. Akan tetapi aku
kurang percaya diri terhadap apa yang aku lakukan ini. Perlakuan aku selalu
salah dimata orang lain, tanpa memikirkan apa yang dipikirkan oleh saya. Aku
hanya mencintai seseorang dalam doa. Dan akhirnya aku belajar apa artinya dari
sebuah kesalahan. Kesalahanku ini mengajarkan kepadaku untuk berkata dan
bertutur kalimat dengannya itu. Tak usah kurisaukan lagi bayangan masa lalu
yang selalu mengejarku. Aku akan memperhatikanmu walau itu kesalahanku.
Kala senja di sekitaran istanaku,
Keindahanmu membuatku tertakjub
Siang malam merasakan kehangatan ataupun kedinginan
Sepi sendiri tatkala menyusahkanku…
Kuterbingung melintas akan kesalahanku..
Salahkah aku melakukan ini… itu…
Hingga kau berfikir tuk berubah
Dan tak peduli denganku lagi?...
Kumeratapi melihat indahnya awan membiru bergerak
seolah tanpa adanya kesalahan…
Temanku mengajak saya untuk pulang, kemudian kami
pulang kerumah masing masing. Dan semoga dia selalu diberikan kesehatan.
Kuberharap kau tak berubah (menginginkan seperti dulu).
Apakah berubahmu harus tak peduli?
Apakah berubahmu juga berfikir tak peduli?
Apakah berubahmu menjadi tak peduli?
Kalau kau tak peduli?
Akankah kita seperti dulu lagi…
Kesalahanku akan abadi olehnya..
Tanpa sepengetahuan olehku…
Berfikir tuk meminta maaf…
Maaf atas kesalahanku
Membuatmu berubah dan
Tak peduli lagi….
Dan janganlah kau membuatku bingung atas kesalahanku
ini, berikan apa salahku disini agar kau tak dapat berubah. Berubah pasti bisa
tetapi kau tak pedulikan seseorang yang tak bisa apa apa ini.
Namaku
Ahmad Zainul Mufid, lahir di Gresik, 12 April 2003. Zainul adalah panggilan akrabku.
Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Aku terlahir dari keluarga yang
sederhana. Ayahku sebagai wiraswasta sedangkan ibuku wiraswasta. Sejak kecil
aku selalu diajarkan oleh ibuku untuk berani berkata kepada seseorang, jujur
dengan orang, sopan santun terhadap orang lain, dan rajin beribadah.
Hobiku adalah menulis puisi, berolahraga, dan membaca novel. aku bersekolah di SMK Taruna Bhakti Depok. aku kelas 10 jurusanku Teknologi Komunikasi dan Jaringan, tetapi sayangnya pembelajaran Di SMK Taruna Bhakti di kelas 10 tidak adanya ipa. karena, saya sangat menyukai pelajaran ipa. saat ini saya menjalankan kehidupan yang penuh misterius walaupun ku tak tahu apa yang akan terjadi diesok hari tetapi kujalani dengan segenap keyakinanku dan perasaanku setiap melangkah kedepan. saya ingin bercita cita menjadi dokter. karena, saya ingin menyembuhkan masyarakat walaupun saya sebagai perantara untuk kesembuhan mereka.
Langkahkan kakimu janganlah kau lihat kebelakang
Tiap masalah ataupun kejadian maka majulah
untuk menggetahui akannya keselanjutannya
Terimakasih telah membaca cerita pendek ini walaupun sederhana tetapi cerpen ini adalah cerpen pertama kali yang saya buat. mohon bantuannya untuk mengomentari apa kelebihannnya dan kekurangannya dari cerpen ini
Suara Dari Remaja....